
Hari Senin malam (22/2/2016) pengadilan di negara bagian Missouri, Amerika Serikat, menjatuhkan sanksi denda pada perusahaan Johnson & Johnson (J&J) sebesar 72 juta USD, sebagai ganti rugi bagi keluarga dari wanita yang bernama Jackie Fox dari Brimingham, Alabama.
Jackie Fox meninggal karena kanker ovarium (indung telur) tahun lalu pada usia 62 tahun, kanker ovarium ini dikaitkan dengan penggunaan talcum powder buatan Johnson & Johnson selama beberapa dekade. Keluarga dari korban berargumentasi bahwa J&J mengetahui mengenai resiko dari penggunaan talk dan tidak memperingatkan konsumen.
Apakah itu talc
Apakah itu talcum powder ? Talcum powder (bedak talek/ talc) yang lebih di kenal sebagai bedak bayi dibuat dari mineral talc, yang merupakan mineral yang paling lembut, mineral ini terdiri dari magnesium silikat yang terhidrasi.
Dalam bentuk alaminya sebagian dari talc mengandung asbes, yang diketahui dapat menyebabkan kanker. Namun sejak tahun 1970 semua produk talc yang digunakan bedak bayi dan kosmetik telah bebas dari asbes.
Dapatkan talc menyebabkan kanker
Dalam kaitannya dengan kanker, kita harus mengetahui bahwa ada talc yang mengandung asbes dan dan ada yang tidak. Talc yang mengandung asbes secara umum diketahui dapat menyebabkan kanker paru-paru.
Terdapat dua tipe kanker yang berhubungan dengan talc, yang pertama adalah kanker paru, resiko kanker ini tinggi pada orang yang terus menerus menghirup talc, seperti pada penambang talc. Yang kedua adalah kanker ovarium, resiko terjadinya kanker ini meningkat wanita yang menggunakan talc secara rutin di area kewanitaan.
Talc dan kanker ovarium
Bedak talc banyak digunakan dalam berbagai produk rumah tangga termasuk bedak yang digunakan untuk daerah kewanitaan. Bedak talc tersebut jika digunakan langsung pada kelamin atapun secara tidak langsung seperti pada sanitary pad, dapat menyebar ke vagina, lalu rahim, saluran telur dan kemudian ke ovarium.
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mencari hubungan antara penggunaan talc dan kanker ovarium, dengan hasil yang kontradiktif. Sebagian menyebutkan adanya peningkatan resiko kanker ovarium dan sebagian lagi menyatakan tidak terjadinya kenaikan resiko.
Faktor yang menyebabkan penelitian tersebut menjadi bias adalah detil penggunaan bedak talc hanya bergantung pada daya ingat si pengguna, yang mungkin telah terjadi bertahun-tahun yang lampau.
Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), yang merupakan bagian dari WHO, bedak talc dalam hubungannya dengan kanker diklasifikasikan sebagai:
- Talc yang mengandung asbes sebagai “carcinogenic to human”, karsinogen (menyebabkan kanker) pada manusia
- Talc yang terhirup yang tidak mengandung asbes bukan merupakan karsinogen
- Penggunaan bedak talc untuk daerah kelamin termasuk dalam “possibly carcinogenic to humans”, mungkin dapat menyebabkan kanker pada manusia.
Kanker ovarium
Walaupun kanker ovarium jarang terjadi, kanker ini adalah salah satu jenis kanker yang sangat berbahaya. Hal ini disebabkan karena gejala-gejala dari kanker ini sangat ringan dan tidak jelas, sehingga kecurigaan akan kanker ini seringkali datang terlambat.
Biasanya pada saat wanita terdiagnosa dengan kanker ovarium, sudah sangat sulit atau sudah terlambat untuk disembuhkan. Setiap tahun 7.000 wanita terdiagnosa dengan kanker ovarium.
Sampai saat ini para peneliti masih belum mengetahui secara pasti apakah penyebab kanker ovarium. Namun kemungkinan adalah kombinasi dari banyak faktor, seperti keturunan dan lingkungan, bukanlah hanya satu penyebab saja misalnya talc.
Kesimpulan
Kita masih belum mengetahui sesungguhnya apakah penyebab kanker ovarium, dan juga apakah penggunaan bedak talc pada area kewanitaan berkaitan dengan kanker ovarium. Perlu diingat bahwa kanker ovarium adalah kanker yang jarang terjadi, sehingga walaupun bedak talc menyebabkan kenaikan resiko kanker ovarium, maka kenaikan resiko kanker ovarium dari wanita pengguna bedak talc ini pun akan kecil jumlahnya.
Keputusan pengadilan yang menjatuhkan sanksi denda pada Johnson & Johnson ini dikarenakan perusahaan tersebut dinilai gagal memberi peringatan akan adanya resiko kanker ovarium dengan penggunaan bedak talc, bukan karena hubungan langsung antara bedak talc dan kanker ovarium.
Sebagai konsumen kita dapat terjebak di antara pro dan kontra masalah ini. Jadi sebaiknya apa yang akan kita lakukan? Organ kelamin memang harus dijaga agar tidak lembab dan hygienis, jika dapat dihindari dengan cara lain misalnya dengan memakai celana yang tidak terlalu ketat, mandi lebih sering, akan lebih baik daripada menggunakan bedak talc.
Sumber: Cancer.org, ovacome.org.uk, bbc.com, cancerresearchuk.org